Joyo Winoto : Ketimpangan Kepemilikan Aset sebagai Penyebab Kemiskinan

Sengketa dan konflik pertanahan di Indonesia saat ini ada 7491 kasus pertanahan yang masuk ke BPN, terdiri dari 4581 sengketa, 858 konflik, dan 2052 perkara dimana nilainya berjumlah milyaran hingga trilyunan rupiah, maka dalam 10 tahun ke depan akan semakin bertambah dalam bentuk kasus serupa. “Padahal sebenarnya hanya 0,2 % penduduk Indonesia ini menguasai sekitar 56% asset yang ada di tanah air, baik berupa properti, tanah, dan perkebunan,” ungkap Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI Ir Joyo Winoto M Sc, Ph.D dalam menyampaikan kuliah umum ‘Reforma Agraria: Mandat Politik, Konstitusi dan Hukum dalam Rangka Mewujudkan Tanah untuk Keadilan dan Kesejahteraan Rakyat’, Kamis (22/11) di Balai Senat UGM. Menurut Joyo, BPN sebagai lembaga yang dipimpinnya mempunyai tugas yang cukup berat untuk menyelesaikan ketimpangan yang terlalu besar ini, sekaligus masalah ini merupkan sumber permasalahan kemiskinan yang terjadi selama ini.

“Sebanyak 37,17 juta penduduk Indonesia masih hidup dibawah garis kemiskinan. Dari total rakyat miskin, sekitar 66 persen dari jumlah tersebut berada di pedesaan dan sekitar 56 persen menggantungkan hidupnya sepenuhnya di sektor pertanian. Mereka ini tidak punya akses dalam ekonomi, tidak punya alat produksi, modal, tanah, teknologi dan pembinaan,” kata konseptor ekonomi Presiden SBY selama masa kampanye pemilihan presiden 2004 ini.
Dirinya menegaskan, sejauh ini jumlah luas tanah terlantar di seluruh Indonesia di luar hutan sekitar 7,1 juta ha. Dengan asumsi jika tanah tersebut ditanami dengan tanaman perkebunan tipikal dengan besaran nilainya yang moderat, maka diperkirakan akan kehilangan nilai produksi sebesar 78,2 triliun per tahun.

Maka dari itu, terang Joyo, melalui program land reform dan akses reform merupakan program BPN yang akan dikerjakan dalam waktu dekat.
“Reforma agraria merupakan suatu mekanisme untuk memperbesar akses terhadap sumber produksi (tanah dan modal), sumber ekonomi, pembebasan terhadap pembodohan, pembebasan ekonomi, dan mendapat pembinaan,” jelasnya. (Humas UGM)
Share This Article :

0 komentar:

Terimakasih telah berkenan mengunjungi dan meninggalkan komentar di Blog ini. Setiap Saran & Kritik yang masuk akan kami jadikan sebagai bahan Evaluasi untuk perbaikan Blog ini.
CATATAN :
1. Untuk menyisipkan kode, gunakan tag <i rel="code">KODE ANDA DISINI...</i>
2. Untuk menyisipkan kode panjang, gunakan tag <i rel="pre">KODE ANDA DISINI...</i>
3. Untuk menyisipkan gambar, gunakan tag <i rel="image">URL GAMBAR ANDA DISINI...</i>
4. Untuk menyisipkan catatan, gunakan tag <b rel="quote">CATATAN ANDA DISINI...</b>

NB: Jika anda ingin menyisipkan kode diatas silahkan gunakan tool konversi kode terlebih dahulu untuk menampilkan kode tersebut pada kolom komentar.
Jika anda ingin berkomentar "BIASA", abaikan no 1-4

Copyright © 2013 Warung Sehati - All Rights Reserved

Modified by Machmudan Lubis is proudly powered